SMK SASMITA JAYA 2 GOES TO BANDUNG
SMK SASMITA JAYA 2
Smk Sasmita jaya 2 Pamulang - Smk sasmita jaya merupakan salah satu sekolah yang berlokasi di Pamulang tepatnya di Pamulang Tangerang selatan berdekatan dengan kampus Universitas Pamulang(UNPAM). Bagi kalian yang ingin masuk ke sekolah Smk sasmita jaya 1 & 2 bisa di cek di website resmi sekolah sasmita jaya yaitu : sasmitajaya.sch.id Banyak jurusan yang ada di smk sasmita jaya 2 dengan macam-macam teknik salah satu contohnya yaitu :
- Teknik Komputer Jaringan (TKJ)
- Teknik Kendaraan Ringan (TKR)
- Teknik Sepeda Motor (TSM)
- Pemeliharaan Mesin Industri (PMI)
- Electro
A. Latar belakang kunjungan industri
Kualitas pendidikan di dukung oleh banyak faktor, contohnya Sarana prasana profesionalisme guru dan kurikulum yang berkualitas. Pengajaran yang efektif merupakan bagian dari kualitas pendidikan, dimana materi dan praktek merupakan dua hal penting yang saling berpengaruh dalam menciptakan pelajaran yang efektif. penguasaan materi mendukung pengaplikasian ilmu yang di pelajari, sehingga siswa mampu mempraktikan materi sesuai dengan seharusnya.
Sekolah merupakan Sarana penyampaian informasi, secara formal dari guru kepada murid, dan sebaliknya siswa dapat banyak menerima materi dari bangku sekolah, maka itu di butuhkan suatu kegiatan pengamatan dan pembekalan siswa agar dapat menjadi siswa yang berkualitas dan kompeten. Karena itu perlu di laksanakannya program sekolah yaitu " Kegiantan Kunjungan Industri di PT Indosat ooredoo Tbk Jati luhur agar siswa bisa mendapat wawasan lebih dan termotivasi.
B. Tujuan Kunjungan Industri
- Menambah wawasan agar wawasan siswa & siswi menjadi lebiih luas
- Membekali siswa & siswi Pengetahuan
- Agar siswa termotivasi
C. Manfaat Kunjungan Industri
1. Untuk Siswa- Mendapat gambaran saat akan berkerja di industri atau ingin membuat sebuah industri untuk lahan perkerjaan.
- Menambah wawasan dan pengalaman
- Mengembang kan ide kreatif bagi para siswa dan siswi untuk berkarya seni pada bidang keahliannya masing masing.
- Menambah semangat siswa dan siswi untuk lebih giat dalam mendalami kompetensi masing masing program studi
- Sekolah dapat mengajak siswa belajar secara langsung dilapangan.
- Sekolah dapat mengajak siswa untuk berpikir kreatif.
- Sekolah dapat mengajak siswa untuk bersemangat dalam belajar
3. Manfaat untuk industri
- Dapat berbagi ilmu dengan siswa
- Mengajak dan memperlihatkan proses produksi bagi siswa maupun guru.
- Memperkenalkan sejarah singkat berdirinya industri kepada siswa.
- Memperkenalkan hasil produksi kepada masyarakat luas.
Kenapa SMK SASMITA JAYA 2 pergi ke Bandung
SMK SASMITA JAYA 2 pergi ke bandung dalam rangka mengikuti program sekolah yang di adakan pada tanggal 18/10/2017, Nama programnya yaitu Kunjungan industri yang dimana program sekolah ini wajib di ikuti oleh seluruh murid kelas XI. Kunjungan industri tahun ini SMK SASMITA JAYA 2 pergi ke tempat PT INDOSAT OOREDOO yang berlokasi di Jl Ir. H. juanda, Cikaobandung, jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, 41152, Indonesia.
Sejarah singkat PT Indosat Tbk (persero)
PT Indosat Satellite Corporation (PT Indosat Tbk) adalah sebuah perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi internasional terkemuka di Indonesia. Kegiatan utama perusahaan adalah menyediakan jasa telekomunikasi internasional melalui switching, termasuk telepon, teleks, telegram, komunikasi data paket, faksimili dengan fasilitas store and forward, serta jasa indosat untuk sistem komunikasi bergerak global.
Perusahaan juga menyediakan jasa telekomunikasi internasional non switching seperti sirkuit sewa berkecepatan rendah maupun tinggi, konferensi video, jasa transmisi suara. Untuk jasa - jasa switching memerlukan penyaluran melalui jaringan telepon domestik, sedangkan untuk jasa non switching terhubung langsung ke fasilitas Indosat.
PT Indosat Satellite Corporation (PT Indosat Tbk) didirikan pada tanggal 20 November 1967 merupakan hasil kerjasama antara pemerintah Republik Indonesia dengan ITT (International Telephone and Telegraph) untuk membangun stasiun Bumi yang dioperasikan pada tahun 1969, dalam perkembangannya melihat posisi telekomunikasi internasional yang strategis dalam menerima dan menyalurkan informasi dari dan keluar negeri, maka pada tahun 1980 pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengambil alih seluruh saham PT Indosat melalui pelaksanaan akuisisi berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 52, 53, dan 54 tahun 1980.
Mulai tahun 1980 PT Indosat berubah menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang juga dapat menangkis keraguan kalangan internasional akan kemampuan mengoperasikan jasa telekomunikasi internasional tanpa ITT. Pada tahun 1992 Indosat kembali menjawab keraguan kemampuan Indosat dalam bersaing dengan pihak swasta yaitu Satelindo, dimana Indosat mempertahankan pangsa pasar sekitar 90%.
Pada 18 Oktober 1994 Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang mencatat sahamnya di New York Exchange dengan ”The best IPO deal of the year”, sedangkan di dalam negeri saham Indosat tercatat Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, dengan kata lain Indosat menjadi perusahaan terbuka yang dituntut untuk selalu menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham secara berkesinambungan. Komposisi saham Indosat saat itu, 57% pemerintah RI (diwakili Meneg BUMN) dan 47% diperdagangkan di pasar modal, Bursa Efek Jakarta dan, Bursa Efek Surabaya. Kantor pusat Indosat berada di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 21 Jakarta. Kantor ini mempunyai pusat pendidikan dan latihan yaitu Indosat Trambing & Conference Centre (ITCC) di Jatiluhur, Jakarta Barat, sebagai pusat pembentukan insan-insan Indosat yang profesional.
Untuk pengoperasian layanan PT Indosat menggunakan perangkat telekomunikasi internasional antara lain Sentral Gerbang Internasional (SGI) 1sampai dengan 4, transmisi stasiun yang terssebar di berbagai lokasi di Indonesia, (Jakarta, Jatiluhur, Medan, Pantai Cermin, Batam, Surabaya dan Urip). Perangkat jaringan telekomunikasi internasional tersebut memungkinkan pelanggan PT Indosat untuk menghubungi relasinya di 240 negara tujuan. Sampai saat ini PT Indosat menawarkan produk - produk yang meliputi 24 jenis jasa telekomunikasi internasional dan domestik. Sentral Gerbang Internasional (SGI) Indonesia saat ini juga berfungsi sebagai sentral lokal, dimana Indosat telah menyelenggarakan layanan telekomunikasi lokal dan sedang mempersiapkan jasa internasional.
PT Indosat telah memperoleh sertifikat International Standard Organitation (ISO) 9002: 1994 sejak 17 Januari 1997, dan pada 21 September 2001 berhasil mengkonvensikan seluruh sistem manajemen mutunya sesuai standar ISO yang baru yaitu versi ISO 9001:2000. Mulai tahun 2001, kepemilikan silang antara Indosat dan Telkom dihapuskan.
Secara bertahap hak eksklusivitas kedua penyelenggaraan telekomunikasi tersebut dihilangkan. Indosat menindaklanjuti upaya untuk memasuki bisnis seluler melalui pendirian PT Indosat Multi Media Mobile (IM3) di tahun 2001 dan akuisisi penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) di tahun 2001 dan akuisisi penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) di tahun 2002.
Pada akhir tahun 2002, pemerintah Indonesia melakukan investasi saham Indosat yang dimilkinya sebesar 41,49% kepada Singapore Technologis Telemedia Pte, Ltd melalui Indonesia Communications Limited (ICL). Dengan demikian status Indosat kembali menjadi perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) sebagai penyelenggara jaringan dan jasa terpadu, penyedia solusi informasi dan telekomunikasi.
Pada tanggal 20 Nopember 2003, melalui penandatanganan penggabungan usaha antara Satelindo, IM3 dan Bimagrahake dalam Indosat, menjadikan Indosat sebagai Full Network Service Provide (FNSP) yang fokus pada seluler terbesar kedua di Indonesia. Melalui layanan jasa seluler, telekomunikasi tetap yang menyatu dalam organisasi, Indosat menyatakan diri sebagai penyelenggara terlengkap di Indonesia.
PT Indosat mempunyai dua anak perusahaan konsolidasi yaitu Indosat Mega Media dan Lintasarta. Kedua anak perusahaan itu beroperasi bersama Indosat membentuk inti kelompok usaha Indosat sebagai implementasi strategi bisnis Indosat.
Kepemilikan saham PT Indosat, Tbk saat ini terdiri dari :
Publik memiliki 44,9%
QTEL memiliki 40,8%
Pemerintah memiliki 14,3%
PT Indosat Satellite Corporation (PT Indosat Tbk) adalah sebuah perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi internasional terkemuka di Indonesia. Kegiatan utama perusahaan adalah menyediakan jasa telekomunikasi internasional melalui switching, termasuk telepon, teleks, telegram, komunikasi data paket, faksimili dengan fasilitas store and forward, serta jasa indosat untuk sistem komunikasi bergerak global.
Perusahaan juga menyediakan jasa telekomunikasi internasional non switching seperti sirkuit sewa berkecepatan rendah maupun tinggi, konferensi video, jasa transmisi suara. Untuk jasa - jasa switching memerlukan penyaluran melalui jaringan telepon domestik, sedangkan untuk jasa non switching terhubung langsung ke fasilitas Indosat.
PT Indosat Satellite Corporation (PT Indosat Tbk) didirikan pada tanggal 20 November 1967 merupakan hasil kerjasama antara pemerintah Republik Indonesia dengan ITT (International Telephone and Telegraph) untuk membangun stasiun Bumi yang dioperasikan pada tahun 1969, dalam perkembangannya melihat posisi telekomunikasi internasional yang strategis dalam menerima dan menyalurkan informasi dari dan keluar negeri, maka pada tahun 1980 pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengambil alih seluruh saham PT Indosat melalui pelaksanaan akuisisi berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 52, 53, dan 54 tahun 1980.
Mulai tahun 1980 PT Indosat berubah menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang juga dapat menangkis keraguan kalangan internasional akan kemampuan mengoperasikan jasa telekomunikasi internasional tanpa ITT. Pada tahun 1992 Indosat kembali menjawab keraguan kemampuan Indosat dalam bersaing dengan pihak swasta yaitu Satelindo, dimana Indosat mempertahankan pangsa pasar sekitar 90%.
Pada 18 Oktober 1994 Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang mencatat sahamnya di New York Exchange dengan ”The best IPO deal of the year”, sedangkan di dalam negeri saham Indosat tercatat Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, dengan kata lain Indosat menjadi perusahaan terbuka yang dituntut untuk selalu menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham secara berkesinambungan. Komposisi saham Indosat saat itu, 57% pemerintah RI (diwakili Meneg BUMN) dan 47% diperdagangkan di pasar modal, Bursa Efek Jakarta dan, Bursa Efek Surabaya. Kantor pusat Indosat berada di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 21 Jakarta. Kantor ini mempunyai pusat pendidikan dan latihan yaitu Indosat Trambing & Conference Centre (ITCC) di Jatiluhur, Jakarta Barat, sebagai pusat pembentukan insan-insan Indosat yang profesional.
Untuk pengoperasian layanan PT Indosat menggunakan perangkat telekomunikasi internasional antara lain Sentral Gerbang Internasional (SGI) 1sampai dengan 4, transmisi stasiun yang terssebar di berbagai lokasi di Indonesia, (Jakarta, Jatiluhur, Medan, Pantai Cermin, Batam, Surabaya dan Urip). Perangkat jaringan telekomunikasi internasional tersebut memungkinkan pelanggan PT Indosat untuk menghubungi relasinya di 240 negara tujuan. Sampai saat ini PT Indosat menawarkan produk - produk yang meliputi 24 jenis jasa telekomunikasi internasional dan domestik. Sentral Gerbang Internasional (SGI) Indonesia saat ini juga berfungsi sebagai sentral lokal, dimana Indosat telah menyelenggarakan layanan telekomunikasi lokal dan sedang mempersiapkan jasa internasional.
PT Indosat telah memperoleh sertifikat International Standard Organitation (ISO) 9002: 1994 sejak 17 Januari 1997, dan pada 21 September 2001 berhasil mengkonvensikan seluruh sistem manajemen mutunya sesuai standar ISO yang baru yaitu versi ISO 9001:2000. Mulai tahun 2001, kepemilikan silang antara Indosat dan Telkom dihapuskan.
Secara bertahap hak eksklusivitas kedua penyelenggaraan telekomunikasi tersebut dihilangkan. Indosat menindaklanjuti upaya untuk memasuki bisnis seluler melalui pendirian PT Indosat Multi Media Mobile (IM3) di tahun 2001 dan akuisisi penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) di tahun 2001 dan akuisisi penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) di tahun 2002.
Pada akhir tahun 2002, pemerintah Indonesia melakukan investasi saham Indosat yang dimilkinya sebesar 41,49% kepada Singapore Technologis Telemedia Pte, Ltd melalui Indonesia Communications Limited (ICL). Dengan demikian status Indosat kembali menjadi perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) sebagai penyelenggara jaringan dan jasa terpadu, penyedia solusi informasi dan telekomunikasi.
Pada tanggal 20 Nopember 2003, melalui penandatanganan penggabungan usaha antara Satelindo, IM3 dan Bimagrahake dalam Indosat, menjadikan Indosat sebagai Full Network Service Provide (FNSP) yang fokus pada seluler terbesar kedua di Indonesia. Melalui layanan jasa seluler, telekomunikasi tetap yang menyatu dalam organisasi, Indosat menyatakan diri sebagai penyelenggara terlengkap di Indonesia.
PT Indosat mempunyai dua anak perusahaan konsolidasi yaitu Indosat Mega Media dan Lintasarta. Kedua anak perusahaan itu beroperasi bersama Indosat membentuk inti kelompok usaha Indosat sebagai implementasi strategi bisnis Indosat.
Kepemilikan saham PT Indosat, Tbk saat ini terdiri dari :
Publik memiliki 44,9%
QTEL memiliki 40,8%
Pemerintah memiliki 14,3%
VISI & MISI PT Indosat Tbk(persero)
Visi PT Indosat Tbk antara lain yaitu :
- Menjadi perusahaan penyedia solusi informasi dan komunikasi pilihan.
Misi PT indosat Tbk antara lain yaitu :
- Menyediakan dan mengembangkan produk layanan dan solusi inovatif dan berkualitas untuk memberikan manfaat yang sebesar besarnya bagi para pelanggan.
- Meningkatkan shareholder valuer secara terus menerus.
- Mewujudkan kualitas kehidupan stakeholder yang lebih baik terhadap pelanggan.
Apa saja yang di lakukan saat tiba di PT Indosat ooredoo Jatiluhur
Setelah sampai di tujuan yaitu PT INDOSAT OOREDOO kita berkumpul terlebih dahulu dihalaman lalu setelah itu kita memasuki ke aula tengah yang dimana di dalam sana telah tersedia kursi serta alat alat untuk presentasi.
Setelah semua murid duduk ditempat yang telah disediakan dimulai lah dengan pengenalan dan materi materi tentang asal usul indosat, sejarah indosat, dan tentang satelit palapa.
foto dibawah ini adalah saat sesi presentasi.
Setelah sesi presentasi selesai murid siswa & siswi Smk sasmita jaya 2 pergi ketempat sebuah ruangan yang dimana ruangan itu adalah pusat kendali dan juga pusat mengontrol pergerakan satelit.
Dikarena kan masuk kedalam ruangan tersebut tidak di perbolehkan membawa kamera atau handphone jadinya saya mohon maaf karena tidak bisa memperlihatkan gambar dalam ruangannya.
Mungkin ada yang bertanya " Kenapa tidak boleh membawa alat electronik seperti Kamera dan Handphone?" Hmm..Mungkin untuk menjaga kerahasiannya :v
Penjelasan singkat tentang satelit palapa
Palapa merupakan satelit geostasioner yang diambil dari nama "Sumpah Palapa" oleh Patih Gajah Mada dari Majapahit pada 1334. Catatan sejarah menunjukkan, satelit pertama Indonesia diluncurkan lebih dari empat dekade lalu oleh roket Amerika Serikat. Diambil dari berbagai sumber, satelit milik Indonesia perdana dikenal sebutan Palapa A1 dan Palapa A2. Satelit ini diluncurkan dari landasan Tanjung Canaveral tepatnya pada 1976 dan 1977.
Satelit Palapa A1 digunakan untuk keperluan dalam negeri seperti transmisi televisi dan telekomunikasi. Sementara Palapa A2, melayani telekomunikasi ASEAN dan keperluan pertahanan dan keamanan. Satelit memiliki usia yang terbatas, sehingga generasi baru dari satelit tersebut diluncurkan. Tercatat, satelit penerus dari satelit perdana milik Indonesia ialah Palapa B1 dan Palapa B2.
Satelit Palapa B1 dan Palapa B2 menggantikan dua satelit sebelumnya yang habis masa operasinya pada 1983 dan 1984. Ada perbedaan satelit Palapa B1 dan Palapa B2.Satelit Palapa B2 memanfaatkan teknologi tinggi, sehingga harus diangkut dengan pesawat ulang alik "Challenger" ke luar angkasa. Sedangkan Palapa B1 diluncurkan dengan cara konvensional.
Akan tetapi, satelit B2 mengalami kegagalan dan dijemput oleh STS-51A pada November 1984. Kemudian, Palapa B2P diluncurkan mengitari orbit, bergerak dari barat ke timur dengan kecepatan yang sama dengan rotasi Bumi.
Satelit B2P berada di ketinggian 36 ribu kilometer di atas khatulistiwa pada lokasi 113 BT. Lalu, pada 1996 Indonesia meluncurkan satelit Palapa C1. Satelit Palapa C1 ialah satelit komunikasi pertama yang dioperasikan oleh PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo). Satelit-satelit sebelumnya sebagian besar dikelola oleh Perumtel.
Palapa C1 dibuat oleh Hughes, Amerika Serikat, AS dan diluncurkan pada 31 Januari 1996 di Kennedy Space Center, Tanjung Canaveral (LC-36B) AS. Diluncurkan memanfaatkan roket Atlas 2AS. Satelit tersebut dimaksudkan untuk mengganti satelit Palapa B4 pada Orbit Geo Stasioner slot 113 BT dengan rentang operasi selama 7 tahun, tetapi terjadi kegagalan pengisian baterai pada 24 November 1998.
Akhirnya, Palapa C1 dinyatakan tidak layak beroperasi dan digantikan oleh Palapa C2. Satelit C2 beroperasi pada Orbit Geo Stasioner slot 113 BT di ketinggian 36.000 km. Operasional satelit ini lalu dipegang PT. Indosat Tbk karena penggabungan Satelindo dengan Indosat.
Kemudian, satelit Palapa D diluncurkan sebagai satelit komunikasi yang dimiliki PT. Indosat Tbk. Satelit tersebut mengangkasa pada 31 Agustus 2009 di Xichang Satellite Launch Center (XSLC) menggunakan roket Long March (Chang Zheng) 3B.
Satelit Palapa D diproduksi Thales Alenia Space, Perancis. Palapa D menggantikan satelit Palapa C2 pada Orbit Geo Stasioner slot 113 BT yang selesai masa operasionalnya pada 2011. Pengguna layanan Palapa D antara lain, televisi nasional serta televisi lokal di Tanah Air. Tidak hanya itu, satelit juga mendukung sejumlah radio di Indonesia.
Berikut ini ditampilkan data berupa tabel historis secara temporal terkait pengelolaan satelit Palapa dari masa awal pengelolaan hingga habis masa kelola satelit :
Tabel
Satelit Pengelola Tahun
Satelit Palapa A1 digunakan untuk keperluan dalam negeri seperti transmisi televisi dan telekomunikasi. Sementara Palapa A2, melayani telekomunikasi ASEAN dan keperluan pertahanan dan keamanan. Satelit memiliki usia yang terbatas, sehingga generasi baru dari satelit tersebut diluncurkan. Tercatat, satelit penerus dari satelit perdana milik Indonesia ialah Palapa B1 dan Palapa B2.
Satelit Palapa B1 dan Palapa B2 menggantikan dua satelit sebelumnya yang habis masa operasinya pada 1983 dan 1984. Ada perbedaan satelit Palapa B1 dan Palapa B2.Satelit Palapa B2 memanfaatkan teknologi tinggi, sehingga harus diangkut dengan pesawat ulang alik "Challenger" ke luar angkasa. Sedangkan Palapa B1 diluncurkan dengan cara konvensional.
Akan tetapi, satelit B2 mengalami kegagalan dan dijemput oleh STS-51A pada November 1984. Kemudian, Palapa B2P diluncurkan mengitari orbit, bergerak dari barat ke timur dengan kecepatan yang sama dengan rotasi Bumi.
Satelit B2P berada di ketinggian 36 ribu kilometer di atas khatulistiwa pada lokasi 113 BT. Lalu, pada 1996 Indonesia meluncurkan satelit Palapa C1. Satelit Palapa C1 ialah satelit komunikasi pertama yang dioperasikan oleh PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo). Satelit-satelit sebelumnya sebagian besar dikelola oleh Perumtel.
Palapa C1 dibuat oleh Hughes, Amerika Serikat, AS dan diluncurkan pada 31 Januari 1996 di Kennedy Space Center, Tanjung Canaveral (LC-36B) AS. Diluncurkan memanfaatkan roket Atlas 2AS. Satelit tersebut dimaksudkan untuk mengganti satelit Palapa B4 pada Orbit Geo Stasioner slot 113 BT dengan rentang operasi selama 7 tahun, tetapi terjadi kegagalan pengisian baterai pada 24 November 1998.
Akhirnya, Palapa C1 dinyatakan tidak layak beroperasi dan digantikan oleh Palapa C2. Satelit C2 beroperasi pada Orbit Geo Stasioner slot 113 BT di ketinggian 36.000 km. Operasional satelit ini lalu dipegang PT. Indosat Tbk karena penggabungan Satelindo dengan Indosat.
Kemudian, satelit Palapa D diluncurkan sebagai satelit komunikasi yang dimiliki PT. Indosat Tbk. Satelit tersebut mengangkasa pada 31 Agustus 2009 di Xichang Satellite Launch Center (XSLC) menggunakan roket Long March (Chang Zheng) 3B.
Satelit Palapa D diproduksi Thales Alenia Space, Perancis. Palapa D menggantikan satelit Palapa C2 pada Orbit Geo Stasioner slot 113 BT yang selesai masa operasionalnya pada 2011. Pengguna layanan Palapa D antara lain, televisi nasional serta televisi lokal di Tanah Air. Tidak hanya itu, satelit juga mendukung sejumlah radio di Indonesia.
Berikut ini ditampilkan data berupa tabel historis secara temporal terkait pengelolaan satelit Palapa dari masa awal pengelolaan hingga habis masa kelola satelit :
Tabel
Satelit Pengelola Tahun
- Palapa A1 Perumtel 1976-1983
- Palapa A2 Perumtel 1977-1987
- Palapa B1 Perumtel 1983-1990
- Palapa B2 Perumtel 1984
- Palapa B2-P Perumtel 1987-1996
- Palapa B2-R Perumtel 1990-2000
- Palapa B4 Perumtel 1992-2005
- Palapa C1 Satelindo-Indosat 1996-1999
- Palapa C2 Satelindo-Indosat 1996-2011
- Palapa D Satelindo-Indosat 2009
Berdasar pada keterangan dapat dilihat bahwa perkembangan satelit di Indonesia sudah berlangsung kurang lebih 33 tahun. Dimulai pada 1976 hingga 2009. Walaupun pengembangannya sudah dirintis sejak 1970. Sehingga 1970 digunakan sebagai patokan dalam perihal pengembangan. Hal ini ditandai dengan dibangunnya Stasiun Bumi Jatiluhur pada akhir tahun 1969 atau memasuki awal tahun 1970.
Sekian dari saya untuk Artikel ini bila ada kurang kata atau salah kata mohon maaf, Jika anda Ingin menyebarkan artikel ini silakan monggo mas hehe.
Sekian Terima kasih
Sekian dari saya untuk Artikel ini bila ada kurang kata atau salah kata mohon maaf, Jika anda Ingin menyebarkan artikel ini silakan monggo mas hehe.
Sekian Terima kasih
mantap bener gan syang jauh lokasi sekolahnya
BalasHapusKeren smk nya
BalasHapusMakasih gan hehe
HapusWihh Keren,Kunjungannya ke Kantor Indosat
BalasHapus