Tutorial cara routing RIP dengan router mikrotik di GNS3 - Belajar melakukan konfigurasi routing dynamic yaitu routing RIP dengan menggunakan perangkat router mikrotik. Tetapi untuk kali ini implementasikan konfigurasi routing RIP version 2 di router mikrotik akan kita lakukan dengan menggunakan aplikasi simulasi jaringan yaitu GNS3.
Aplikasi simulasi jaringan selain Cisco Packet Tracer adalah GNS3. Software ini atau GNS3 ini bisa di install di linux, windows ataupun machintos (MacOS).
Konfigurasi routing RIP di GNS3 dengan mikrotik
Sebelum masuk kedalam tutorial cara konfigurasi routing rip di mikrotik dengan menggunakan GNS3, kita pahami sedikit tentang pengertian dan versi routing RIP ini dibawah ini.
Pengertian routing RIP
Terdapat routing static dan routing dynamic, di artikel ini akan mencoba belajar melakukan routing RIP yang masuk kedalam jenis routing dynamic.
Routing Information Protocol atau disingkat menjadi RIP merupakan sebuah protocol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Routing protocol masuk kedalam kategori sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritme Distance-Vector Routing.
Distance vector merupakan algoritma routing pertama pada ARPANET dan di perkenalkan pada tahun 1969. Versi awal dari protocol routing ini dibuat oleh Xerox Parc’s PARC Universal Packet Internetworking yaitu dengan nama Gateway Internet Protocol.
Lalu diganti nama menjadi Routing Information Protocol (RIP) hingga sekarang dan merupakan bagian dari Xerox network Services.
RIP menggunakan hop count (jumlah hop) sebagai sebagai routing metricnya. Maksimum jumlah dari hop count diperoleh adalah sekitar 15 hop. RIP router saling menukar informasi data routing yaitu setiap 30 detik dengan melalui UDP port 520.
Version Routing RIP
Ada beberapa version routing RIP yang tersedia dan bisa digunakan, yaitu:
1. RIPv1
RIPv1 merupakan jenis protocol routing yang memiliki sifat classfull. Yang mana pengalamatan IP nya masih berdasarkan kelas kelas pada ip address.
Pada proses routing update RIPv1 ini hanya akan mengirimkan informasi network addressnya saja tidak menyertakan informasi subnet masknya.
RIPv1 juga tidak cocok untuk di implementasikan pada jaringan komputer yang menggunakan teknik VLSM.
2. RIPv2
Jenis protocol ini merupakan penyempurnaan dari RIP versi sebelumnya, yaitu RIPv1. Algoritma dan metric yang digunakan pada RIPv2 ini juga masih sama dengan RIPv1.
Perbedaan antara RIPv1 dan RIPv2 adalah routing protocolnya. Pada RIPv2 ini routing protocolnya bersifat classless bukan lagi classfull. Maka dari itu RIPv2 ini cocok digunakan pada jaringan komputer yang mengimplementasikan teknik VLSM.
Dalam proses routing update, RIPv2 dilakukan dengan cara multicast.
3. RIPng
Routing Information Protocol Next Generation atau disingkat menjadi RIPng merupakan routing RIP yang hanya bisa digunakan pada jaringan komputer yang sudah menggunakan pengalamantan IP Version 6 atau IPv6.
Baiklah langsung saja kita masuk kedalam tutorial konfigurasi routing RIP pada router mikrotik di GNS3.
Tutorial konfigurasi routing RIP di router mikrotik
Di artikel ini kita akan melakukan konfigurasi routing RIP di router mikrotik dengan menggunakan GNS3. Sebelumnya saya sudah share tentang konfigurasi routing static menghubungkan client yang memiliki beda segment IP address.
Static routing kita melakukan atau setting jalur secara manual, pada kali ini kita akan setting atau konfigurasi dynamic routing RIP, agar nantinya si router dapat memilih jalur routing secara otomatis bukan dengan cara manual.
Ada beberapa hal yang harus kita persiapkan untuk belajar konfigurasi routing RIP di GNS3 dengan perangkat router mikrotik CHR di GNS3, yaitu:
- Sudah melakukan installasi GNS3 baik install GNS3 di linux, windows ataupun MacOS.
- Sudah menginstall mikrotik CHR.
- Sudah memiliki topologi jaringan komputer sederhana.
Konfigurasi dasar pada router1 (R1)
1. Siapkan topologi jaringan komputer sederhana yang nantinya akan kita lakukan konfigurasi routing RIP. Dibawah ini adalah topologi jaringan komputer yang saya gunakan.
2. Selanjutnya, pada router1 (R1) kita akan lakukan konfigurasi dasar, yaitu setting ip pada masing masing ethernet dimikrotik sesuai dengan topologi jaringan yang digunakan.
Perintah untuk memasukan ip address di mikrotik, kalian bisa ikuti perintahnya dibawah ini.
[admin@Mikrotik] > ip address add address=192.168.10.1/30 interface=ether1
[admin@Mikrotik] > ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether2
Seperti gambar dibawah ini.
3. Jika sudah memberikan ip address pada masing masing ethernet dimikrotik. Sekarang pada PC Client 1, kita akan setting static ip addressnya.
Pada topologi jaringan, router mikrotik dengan ether2 menambahkan ip address 192.168.1.1/24 untuk client yang terhubung.
Maka disisi client, kita akan memasukan ip address 192.168.1.254 dengan subnet mas 255.255.255.0 dan gateway 192.168.1.1.
Caranya kalian bisa memasukan perintah dibawah ini.
ip 192.168.1.254 255.255.255.0 192.168.1.1
Lalu, jika sudah kita akan test dengan ping ip gatewaynya, Seperti gambar dibawah ini.
Konfigurasi dasar pada router2 (R2)
1. Seperti halnya pada router1 (R1), pada router2 (R2) ini kita akan lakukan setting dasar mikrotik. Setting dasarnya adalah menambahkan ip address pada ethernet sesuai topologi.
Pada topologi, router2 menggunakan 2 interface ethernet yaitu: ether1 dan ether2. Pada ether1 terhubung dengan router1 (R1) dan pada ether2 terhubung pada PC client.
Untuk menambahkan ip address, kalian bisa masukan perintah dibawah ini.
[admin@Mikrotik] > ip address add address=192.168.10.2/30 interface=ether1
[admin@Mikrotik] > ip address add address=192.1682.1/24 interface=ether2
Seperti gambar dibawah ini.
2. Pada sisi pc client 2, kita setting IP static sama pada client PC1. Untuk perintahnya kalian bisa masukan perintah dibawah ini.
ip 192.168.2.250 255.255.255.0 192.168.2.1
Seperti gambar dibawah ini.
Sekarang semua perangkat sudah kita setting dasar, Client PC1 memiliki ip address 192.168.1.254 dan Client PC2 memiliki ip address 192.168.2.250.
Untuk sekarang jika kita melakukan ping dari client PC1 ke client PC2 ataupun sebaliknya, kedua client tersebut tidak saling terhubung.
Seperti gambar dibawah ini, pada gambar dibawah ini test ping dari client PC1 ke client PC2.
Gambar dibawah ini adalah test melakukan ping dari client PC2 ke cliet PC1.
Seperti yang kalian lihat terdapat balasan dari ping yaitu (Destination network unreachable), menandakan bahwa saat ini kedua client tersebut masih belum bisa saling terhubung atau terjangkau antara satu sama lain.
Penyebabnya adalah router belum mendapatkan perintah atau informasi entry routing. Saat client PC1 melakukan ping ke client PC2.
Router1 (R1) belum mengetahui cara menjangkau si client PC2 itu melalui jalur mana, begitupun sebaliknya jika client PC2 ingin melakukan ping ke client PC1 router2 (R2) tidak mengetahui harus melalui jalur mana agar bisa menjangkau di client PC1.
Jadi kita konfigurasi routing RIP di router mikrotik tersebut, silakan kalian ikuti tutorial routing RIP router mikrotik dibawah ini.
Konfigurasi routing RIP dengan router mikrotik
1. Pada langkah pertama, pada router1 (R1) kita akan konfigurasi interfacenya terlebih dahulu.
Masukan perintah dibawah ini.
[admin@Mikrotik] > /routing rip interface add interface=ether1 send=v2 receive=v2
pada bagian perintah interface, kalian sesuai interface yang kalian gunakan yang menuju atau terhubung ke router2 (R2).
Disini pada ether1 router1 (R1) saya terhubung dengan router2 (R2) seperti topologi jaringan sederhana diatas.
Lalu pada send kita kana masukan v2 karena kita akan menggunakan routing rip v2 bukan routing rip v1.
Pada receive kita akan masukan juga v2.
Seperti gambar dibawah ini.
2. Selanjutnya, pada router2 (R2) kita lakukan cara yang sama seperti pada router1 (R1) yaitu konfigurasi interface untuk routing RIP.
Masukan perintah dibawah ini.
[admin@Mikrotik] > /routing rip interface add interface=ether1 send=v2 receive=v2
Seperti gambar dibawah ini.
3. Sekarang pada kedua router baik itu router1 (R1) atau router2 (R2) kita sudah melakukan konfigurasi interface. Sekarang selanjutnya, kita masukan atau kita beritahu ip address yang kita gunakan kepada kedua router.
Pada router1 (R1) kita beritahukan ip network ether1 dan ip network ether2. Caranya kalian bisa memasukan perintah dibawah ini.
[admin@Mikrotik] > /routing rip network add network=192.168.10.0/30
[admin@Mikrotik] > /routing rip network add network=192.168.1.0/24
Seperti gambar dibawah ini.
4. Pada router 2 (R2) perintah yang digunakan sama, hanya saja disesuaikan ip address nya.
Pertama beritahukan kepada router2 ip network ether1 lalu ip network ether2 dengan memasukan perintah dibawah ini.
[admin@Mikrotik] > /routing rip network add network=192.168.10.0/30
[admin@Mikrotik] > /routing rip network add network=192.168.2.0/24
Seperti gambar dibawah ini.
5. Oke, sekarang kedua router sudah selesai kita setting routing RIP. Sekarang pada sisi client PC1 kita akan test ping menuju client PC2, hasilnya seperti gambar dibawah ini.
Hasilnya client PC1 dapat terhubung atau menjangkau client PC2, lalu saya test pada client PC2 melakukan test ping kepada client PC1. Seperti gambar dibawah ini.
Baca juga : Cara setting mikrotik agar terhubung ke internet di GNS3
Hasilnya sama, client PC2 terhubung atau dapat menjangkau client PC1.
Jika kalian menjalankan perintah /ip route print pada router1 (R1), maka akan muncul entry routing baru yang dibuat otomatis oleh router1 (R1), tidak seperti routing static sebelumnya di gns3 yang kita masukan entry routingnya secara manual.
Seperti gambar dibawah ini.
Terdapat status ADr pada entry routing baru yang dibuat otomatis oleh router, maksud dari ADr itu adalah A adalah active, D adalah dynamic dan r adalah rip.
Destination address nya menuju ip address 192.168.2.0/24 melalui gateway 192.168.10.2 yang dimana ip ini adalah ip address ether 1 pada router2 (R2).
Pada router 2 jika kalian memasukan juga perintah /ip route print maka akan muncul entry routing baru secara otomatis dengan destination address 192.168.1.0/24 melalui gateway 192.168.10.1 yang dinama ini adalah ip address ether1 pada router 1 (R1).
Semoga artikel ini dapat bermanfaat, jika berkenan bisa berikan masukan, kritik ataupun saran untuk blog ini ataupun artikel diatas ini.
Sekian Terimakasih.
Komentar
Posting Komentar